Banyak orang tidak menginginkan rambut abu-abu karena dianggap
identik dengan usia lanjut, namun kini diduga bahwa proses yang
menghasilkan rambut abu-abu tersebut dapat melindungi kita dari kanker.
Melanocyte adalah sel yang memproduksi pigmen yang mewarnai rambut, jumlah sel tersebut terus ditingkatkan oleh stem cell sehingga warna rambut dapat terus terjaga. Nah, jika rambut mulai berwarna abu-abu, itu karena jumlah stem cell dalam folikel rambut berkurang. Kenapa bisa berkurang? Inilah yang berusaha dijawab oleh Emi Nishimura dari Tokyo Medical and Dental University Jepang, dengan menelitinya pada tikus percobaan.
Gambar orang berambut abu-abu |
Nishimura bereksperimen dengan memajan (expose) tikus kepada radiasi dan bahan kimia yang dapat merusak DNA sehingga stem cell juga menjadi rusak dan berubah secara permanen menjadi melanocyte,
akibatnya sudah barang tentu berpengaruh pada jumlah stem cell yang
dapat menambah jumlah melanocyte. Dan ternyata sang tikus pun
ikut-ikutan berbulu abu-abu (Cell, vol 137, p 1088). Tim
Nishimura mengajukan bahwa proses yang sama juga terjadi pada manusia
yang berusia lanjut, dimana kerusakan DNA terakumulasi seiring dengan
bertambahnya usia, sehingga mengakibatkan penurunan jumlah stem cell dalam folikel.
David Fisher, seorang peneliti kanker di Harvard Medical School,
menduga bahwa proses-proses tersebut dapat membantu melindungi kita
dari kanker, yaitu dengan mengurangi proliferasi stem cell yang
mengandung DNA yang rusak, yang mana dapat membawa mutasi. “Satu yang
mungkin merupakan efek menguntungkan adalah tersingkirnya sel yang
berpotensi bahaya yang mungkin mengandung kemampuan pra-kanker,”
tambahnya.
Jadi pilih mana? Rambut hitam atau abu-abu?
Sumber: Science biotech
Tidak ada komentar:
Posting Komentar