UPAYA untuk mendikteksi kanker dengan terapi yang tepat bagi si pasien kanker sebaiknya melakukan deteksi secara dini.
Dengan berkembangnya kemajuan dibidang teknologi kedokteran, kini
pasien kanker dapat memanfaatkan metode pemeriksaan yang terbaru,
PET-CT, ada di 3 rumah sakit besar di Indonesia, yakni RS Kanker
Dharmais, dan RS Gading Pluit dan RS MRCCC Semanggi.
“Teknologi PET-CT ini sudah terbukti mampu membantu diagnosa awal
beberapa jenis kanker, penentuan stadium, deteksi dini kekambuhan kanker
dan monitoring dini respon terapi, serta penyakit alzheimer," ujar Dr
Eko Purnomo,SpKN, ahli pengobatan dengan teknologi nuklir dari RS.
MRCCC.
Positron Emission Tomography (PET) Alat ini adalah pemeriksaan non
invasif yang dapat menggambarkan fungsi metabolisme molekuler dari tubuh
pasien secara tiga dimensi dengan menggunakan cairan radiofarmaka FDG
(Fluorodeoxyglucose).
PET scan dengan radiofarmaka FDG akan mendeteksi aktivitas metabolik
dari sel-sel tubuh, seperti sel-sel kanker yang mempunyai aktivitas
metabolik berlebih.
Cara kerja PET, adalah dengan menggunakan kontras yang mengandung
glokusa digabung dengan radiasi F18, radioaktif yang paling aman untuk
manusia.
"PET telah rutin digunakan oleh sejawat dokter yang merawat pasien
kanker sebagai persiapan sebelum memberi obat atau menilai kondisi
pasien kanker,"ujarnya.
PET memiliki akurasi hingga mencapai angka lebih dari 90 persen, alat
ini jauh lebih tinggi dibandingkan alat lainnya seperti CT Scan maupun
USG.
"Cukup dengan waktu 12 hingga 15 menit dan tidak ada efek negatifnya," imbuhnya.
Dr Eko menambahkan,melalui alat ini dokter juga lebih cepat
merekomendasikan perencanaan terapi kepada pasien sesuai kebutuhannya,
menilai kekambuhan yang dapat diketahui sejak awal, membantu membedakan
tumor ganas dan tumor jinak.
Ketika sel kanker berkumpul, PET akan mengambil citra dari seluruh
tubuh pasien. Pencitraan ini akan menunjukkan lokasi radiofarmaka
berkumpul. Artinya, di situlah lokasi sel-sel kanker yang hidup.
Pejelasan Dr Eko, bahwa selama setahun ini sudah dioperasikan di MRCCC
Siloam Hospital, alat ini telah melayani pemeriksaan kanker mulai dalam
stadiun dini hingga terminal. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap pasien
yang sebelumnya menjalani kemoterapi.
Dr Ivana Dewi Mulyanto spesialis kedokteran nuklir di MRCCC Semanggi
juga mengatakan, PET CT ini adalah teknologi kedokteran nuklir yang aman
bagi manusia, memang masih banyak orang bila mendengar teknologi nuklir
digunakan untuk kesehatan manusia.
“Namun, para pasien yang menggunakan PET CT ini akan selalu ditemani
oleh tenaga medis ketika prosedur dijalankan. Dan dengan pengunaan alat
ini sangat aman bagi si pasien,” jelasnya.
Sumber: http://pelitaonline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar