Jumat, 07 Juni 2013

PET-CT Teknologi Canggih yang mampu Deteksi Kanker

UPAYA untuk mendikteksi kanker dengan terapi yang tepat bagi si pasien kanker sebaiknya melakukan deteksi secara dini.
Dengan berkembangnya kemajuan dibidang teknologi kedokteran, kini pasien kanker dapat memanfaatkan metode pemeriksaan yang terbaru, PET-CT, ada di 3 rumah sakit besar di Indonesia, yakni RS Kanker Dharmais, dan RS Gading Pluit dan RS MRCCC Semanggi.
“Teknologi PET-CT ini sudah terbukti mampu membantu diagnosa awal beberapa jenis kanker, penentuan stadium, deteksi dini kekambuhan kanker dan monitoring dini respon terapi, serta penyakit alzheimer," ujar Dr Eko Purnomo,SpKN, ahli pengobatan dengan teknologi nuklir dari RS. MRCCC.
Positron Emission Tomography (PET) Alat ini adalah pemeriksaan non invasif yang dapat menggambarkan fungsi metabolisme molekuler dari tubuh pasien secara tiga dimensi dengan menggunakan cairan radiofarmaka FDG (Fluorodeoxyglucose).
PET scan dengan radiofarmaka FDG akan mendeteksi aktivitas metabolik dari sel-sel tubuh, seperti sel-sel kanker yang mempunyai aktivitas metabolik berlebih.
Cara kerja PET, adalah dengan menggunakan kontras yang mengandung glokusa digabung dengan radiasi F18, radioaktif yang paling aman untuk manusia.
"PET telah rutin digunakan oleh sejawat dokter yang merawat pasien kanker sebagai persiapan sebelum memberi obat atau menilai kondisi pasien kanker,"ujarnya.
PET memiliki akurasi hingga mencapai angka lebih dari 90 persen, alat ini jauh lebih tinggi dibandingkan alat lainnya seperti CT Scan maupun USG.
"Cukup dengan waktu 12 hingga 15 menit dan tidak ada efek negatifnya," imbuhnya.
Dr Eko menambahkan,melalui alat ini dokter juga lebih cepat merekomendasikan perencanaan terapi kepada pasien sesuai kebutuhannya, menilai kekambuhan yang dapat diketahui sejak awal, membantu membedakan tumor ganas dan tumor jinak. 
Ketika sel kanker berkumpul, PET akan mengambil citra dari seluruh tubuh pasien. Pencitraan ini akan menunjukkan lokasi radiofarmaka berkumpul. Artinya, di situlah lokasi sel-sel kanker yang hidup.
Pejelasan Dr Eko, bahwa selama setahun ini sudah dioperasikan di MRCCC Siloam Hospital, alat ini telah melayani pemeriksaan kanker mulai dalam stadiun dini hingga terminal. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap pasien yang sebelumnya menjalani kemoterapi.
Dr Ivana Dewi Mulyanto spesialis kedokteran nuklir di MRCCC Semanggi juga mengatakan, PET CT ini adalah teknologi kedokteran nuklir yang aman bagi manusia, memang masih banyak orang bila mendengar teknologi nuklir digunakan untuk kesehatan manusia.
“Namun, para pasien yang menggunakan PET CT ini akan selalu ditemani oleh tenaga medis ketika prosedur dijalankan. Dan dengan pengunaan alat ini sangat aman bagi si pasien,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar